Namannya Fredy Bagus Kusumaning Yandi, anak pasangan dari Hj. Mursiyanti, SH dan Drs. H. Hadi Wardoyo. Dia adalah alumni dari mahasiswa FH Unnes 2011. Awal masuk ke unnes tidak dia capai dengan awal yang mudah.
Mahasiswa asal Batang tersebut, bingung pada saat kelas 12 SMA. Dengan kemampuannya yang pas pasan, ya benar dia tidak yakin bisakah dia diterima di PTN Negeri yang notabene bersaing dengan seluruh Indonesia. Saat akan UN, bukan itulah yang dia takuti. Karena dia percaya sekolah akan lulus 100% dan guru tidak akan tega tidak meluluskannya karena akan berdampak dengan turunnya akreditasi.
Justru dia bingung SNMPTN dia harus bersaing dan tidak ada yang membantunya kecuali dengan usaha sendiri. Setelah UN Sekolah dinyatakan lulus, Fredy mendaftar SNMPTN. Fredy mendaftar Pilihan 1 FH Unnes dan FH Undip di pilahn kedua. Tiap malam dia selalu belajar dan berdoa, agar dipermudah keinginnanya agar bisa masuk PTN.
Lalu tes SNMPTN dimulai. Fredy melihat samping kanan dan kiri dan terlihat bahwa lembar jawab milik sampingnya sudah terisi penuh. Berbeda dengan miliknya. Dia hanya mengisi apa yang fredy bisa. Dalam hati Fredy berdoa, "Ya allah jika takdir mengantarkanku di PTN maka aku akan masuk, aku percaya pada RancanganMu ya Allah".
Pada saat pengumuman dia ke warnet untuk melihat apakah diterima atau tidak, dan ketika melihat ternyata Fredy tidak lolos SNMPTN 2011. Namun dia tidak patah arang karena sudah mendaftar di Universitas Swasta untuk cadangan jika plan 1 mleset. Mencoba SNMPTN mleset, mencoba UM Undip juga demikian. Ternyata saingan senasional tidak mudah. Pada saat yakin akan kuliah di Swasta munculah keajaiban, ada surat dari Unnes datang ke rumah yang isinya bahwa Fredy diterima di FH unnes. Alhamdulillah misi saya untuk membantu meringankan beban orangtua tercapai, hingga pada akhirnya fredy regestrasi daftar ulang 2011 dan lulus wisuda pada November 2015.
Setelah lulus dari Unnes, pria kelahiran Mei 1994 itu bekerja di staff notaris dan sekarang dia sudah bekerja di KemenATR BPN Batang. Dia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dan lulus pada April 2017 di Magister Kenotariatan Unissula. Tak hanya itu meski telah berperedikat sebagai Master s2 Notaris, dia juga tidak malu untuk berjualan topi snapback dipinggir jalan. Bisnis topi snapback adalah bisnis kecil kecilan yang ia geluti sewaktu ia menjadi mahasiswa FH Unnes bersama Boby Anteng Sejati dan Mustafa Kemal Ramadhan.
Topi snapback inilah yang dipercaya menolongnya pada saat masa masa sulit dan merubah hidupnya sekarang dan didampingin dengan doa tentunya. Sedikit demi sedikt dia tabung dan dari hasil dia berbisnis Topi Snapback serta bekerja di KemenATR BPN Batang selama 2 tahun, Fredy sudah bisa membeli mobil dengan hasil kerja kerasnya tersebut.
"Lebih baik pelit dan berpuasa senin kamis, yang terpenting uang SPP Lunas dan kuliah lancar" (Fredy Bagus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar