
"Kami akan selidiki mereka (oknum). Saya sudah bilang kalau beli kendaraan harus yang sudah teruji," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 10 Februari 2014. "Kami bisa saja memasukkan bus setara merek Volvo, Mercedes Benz, Scaneia, tapi mereka tidak memasukkan."
Ahok mengatakan di Cina memang banyak barang bagus. Namun barang yang jelek juga tidak kalah banyak. Menurut Ahok, sistem pembelian kendaraan di Cina disesuaikan dengan bujet yang dimiliki si pembeli.
"Mereka (produsen kendaraan) nanya ke pembeli, 'mau harga yang berapa?'," ujar Ahok. "Nah di sini yang mengandung kecurigaan. Kualitas besi busnya campuran mungkin maka itu gampang karatan. Enggak kena air laut, kok, bisa karatan."
Ahok mengatakan, jika ditemukan adanya penyelewengan dalam pembelian bus itu, ia akan segera melaporkan kepada kejaksaan bahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca: Jokowi Minta Layanan BKTB Diperbaiki) dan (Baca: Jokowi Belanja Bus Transjakarta Baru April)
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membeli bus-bus Transjakarta baru asal Cina. Program ini merupakan rencana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menambah armada bus Transjakarta hingga 1.000 unit. (Lihat foto: 30 Unit Bus TransJakarta Didatangkan dari Cina)
Namun, baru saja dibeli, beberapa bus itu mengalami kerusakan. Beberapa bagian bus juga ditemukan sudah berkarat, seperti pada kepala aki, turbo mesin, pemutar AC, bahkan pelek roda. Karat-karat ini yang menyebabkan pengoperasian bus tidak maksimal.
Sumber: Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar